Kamis, 07 Agustus 2025

Langkah Nyata Menerapkan Budaya Cinta Al-Qur'an di Lingkungan Keluarga

Langkah Nyata Menerapkan Budaya Cinta Al-Qur'an di Lingkungan Keluarga

Kitadankata.com -- Budaya cinta Al-Qur’an tidak cukup hanya digaungkan di majelis atau masjid. Ia harus dimulai dari tempat paling dekat dan paling pribadi yakni rumah. Menjadikan Al-Qur’an sebagai ruh kehidupan keluarga bukan sekadar dengan membaca, tetapi menumbuhkannya dalam perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang hidup sehari-hari.

Membangun budaya cinta Al-Qur’an dalam keluarga bukan proyek instan, tapi proses terus-menerus yang butuh strategi dan keteladanan. Berikut adalah langkah-langkah nyata yang bisa diterapkan oleh setiap keluarga muslim untuk mewujudkannya.

1. Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Prioritas Harian

Sering kali kita menempatkan Al-Qur’an sebagai rutinitas tambahan, bukan kebutuhan utama. Padahal, Allah ﷻ menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk kehidupan:

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗوَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ

Demikianlah Kami mewahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) rūh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami menjadikannya (Al-Qur’an) cahaya yang dengannya Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Sesungguhnya engkau benar-benar membimbing (manusia) ke jalan yang lurus. (QS. Asy-Syura: 52)

Maka, buatlah waktu harian khusus untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik membaca, menghafal, atau mentadabburinya, seperti waktu tilawah keluarga setelah Maghrib.

Al-Qur'an sebagai prioritas harian

2. Menciptakan Suasana Rumah yang Qurani

Budaya cinta Al-Qur’an juga terbentuk dari lingkungan fisik dan spiritual rumah. Beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Memutar murattal Al-Qur’an di rumah setiap pagi.
  • Menempelkan ayat-ayat motivasi atau doa-doa pendek di dinding rumah.
  • Menyiapkan sudut kecil rumah sebagai “pojok Qurani”, tempat anak-anak membaca atau menghafal.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَفِرُّ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surah Al-Baqarah." (HR. Muslim)

3. Mengenalkan Al-Qur’an Sejak Dini

Mengajarkan Al-Qur’an tidak harus menunggu anak dewasa. Bahkan, bayi yang masih dalam kandungan pun dapat dikenalkan suara Al-Qur’an melalui lantunan sang ibu.

Ketika anak masih kecil:

  • Bacakan Al-Qur’an sebelum tidur.
  • Ajak mereka menghafal surat-surat pendek dengan lagu ringan.
  • Beri pujian atau hadiah kecil atas pencapaian Qurani mereka.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)

Mengenalkan Al-Qur'an sejak dini

4. Teladan dari Orang Tua Adalah Kunci

Tidak ada pendidikan yang lebih efektif daripada keteladanan. Orang tua yang mencintai Al-Qur’an, membacanya dengan tartil, menjaganya dalam akhlak, dan mengamalkannya dalam keseharian, akan menjadi panutan yang tak terlupakan bagi anak-anaknya.

5. Libatkan Keluarga dalam Kegiatan Qurani Bersama

Misalnya:

  • Mengikuti lomba tahfidz keluarga.
  • Menghadiri kajian tafsir bersama.
  • Mengadakan halaqah kecil di rumah setiap pekan.
  • Berbagi atau saling simak hafalan antar anggota keluarga.

Aktivitas ini membentuk ikatan batin yang kokoh, sekaligus menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat interaksi dalam keluarga.

Ciptakan suasana rumah Qur'ani

Budaya cinta Al-Qur’an bukan hanya tentang hafalan atau bacaan, tetapi tentang bagaimana nilai-nilai suci ini hadir dalam setiap denyut rumah tangga. Semakin dini dan konsisten budaya ini ditanamkan, semakin kuat pula keimanan keluarga.

Semoga setiap rumah kita menjadi rumah yang dipenuhi dengan cinta Al-Qur’an, dan setiap anggota keluarga tumbuh sebagai penjaga kalam iIlahi yang selalu membaca, menghafal, dan mengamalkannya. 


Penulis: A'yun

Sumber Gambar: Pinterest