![]() |
Mengatasi Sifat Sombong: Menyimak Nasihat Bijak Imam Al-Ghazali |
Kitadankata.com -- Sombong atau takabbur adalah salah satu penyakit hati yang paling berbahaya. Dalam pandangan Islam, kesombongan bukan sekadar sikap angkuh, tetapi bentuk penolakan terhadap kebenaran dan merendahkan sesama. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَدْخُلُ ٱلْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji sawi."
(HR. Muslim)
Sifat ini seringkali hadir tanpa disadari, baik dalam bentuk merasa lebih pintar, lebih kaya, lebih baik ibadahnya, atau bahkan lebih rendah hati dari orang lain. Di sinilah pentingnya kita menelusuri nasihat dari para ulama besar, termasuk Imam Abu Hamid Al-Ghazali rahimahullah.
![]() |
Q.S Al-Luqman Ayat 18 |
Nasihat Imam Al-Ghazali Tentang Kesombongan
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan secara mendalam tentang hakikat kesombongan dan cara mengatasinya. Beliau mengatakan bahwa kesombongan muncul karena seseorang merasa dirinya lebih unggul dari orang lain dalam hal duniawi atau bahkan ukhrawi.
Menurut beliau, sombong itu muncul dari dua akar utama:
1. Merasa diri lebih baik
2. Meremehkan orang lain
Imam Ghazali menasihati:
“Janganlah engkau melihat kepada orang lain dengan pandangan merendahkan, sebab bisa jadi ia lebih dekat kepada Allah daripada dirimu.”
Beliau juga menekankan bahwa kesombongan sering kali tumbuh dari ilmu, amal, kekayaan, atau keturunan. Maka, orang yang menuntut ilmu atau beramal harus senantiasa muhasabah dan menundukkan hatinya. Ilmu dan amal seharusnya membuat seseorang semakin takut kepada Allah, bukan merasa lebih tinggi.
Cara Mengatasi Kesombongan Menurut Imam Al-Ghazali
Berikut beberapa langkah yang disarankan oleh Imam Al-Ghazali untuk menundukkan sifat sombong:
1. Kenali asal-usul diri sendiri
Kita diciptakan dari tanah dan setetes air yang hina. Menyadari hakikat ini akan menghancurkan rasa ujub dan takabbur.
2. Ingat bahwa semua kelebihan adalah dari Allah
Apapun yang kita miliki baik ilmu, harta, atau akhlak adalah titipan. Tidak ada yang benar-benar milik kita.
3. Lihat orang lain dengan rasa hormat dan tawadhu
Jangan melihat orang lain dengan pandangan merendahkan, karena bisa jadi orang yang kita pandang rendah justru lebih dicintai Allah karena amalnya yang tersembunyi.
4. Bergaul dengan orang-orang yang rendah hati
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap hati. Berada di tengah orang-orang yang tawadhu membantu kita meneladani sifat itu.
5. Latihan jiwa (mujahadah)
Imam Al-Ghazali menyarankan untuk terus-menerus melawan dorongan sombong dengan memperbanyak amal diam-diam, merendah, dan meminta ampun kepada Allah.
Jalan Menuju Hati yang Bersih
Mengatasi kesombongan adalah proses seumur hidup. Ia bukan hanya tentang menundukkan kepala di hadapan orang lain, tapi juga membersihkan hati dari keinginan untuk dipuji dan diakui. Sebagaimana nasihat Imam Al-Ghazali:
“Orang yang benar-benar mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya, niscaya dia tidak akan sombong kepada makhluk mana pun.”
Mari jadikan nasihat beliau sebagai bahan renungan, dan terus berusaha menjadi pribadi yang rendah hati, karena kerendahan hati adalah pintu menuju kebesaran di sisi Allah.
Penulis: A'yun