Senin, 28 Juli 2025

Menjadi Muslimah Tangguh: Menjaga Diri dari Pergaulan Negatif di Era Modern


Kitadankata.com - Ditengah zaman yang serba terbuka ini, menjadi muslimah  yang benar-benar menjaga diri bukanlah hal yang mudah. Apalagi saat momen-momen seperti karnaval, acara tujuhbelasan atau festival lainnya. 

Banyak perempuan yang sudah mengenakan jilbab, namun masih ikut dalam aktivitas yang bertentangan dengan nilai-nilai islam, seperti joget bersama, bercampur laki-laki perempuan, dan memakai kostum yang tidak pantas. Padahal, hijab bukan hanya simbol luar tapi cerminan sikap hati yang taat kepada Allah. 
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya,…”(QS. An-Nur: 31)

Ayat ini mengajarkan bahwa menjaga diri itu bukan hanya soal menutup aurat, tapi juga menjaga pandangan, pergaulan, dan kehormatan. Seorang muslimah sejati tahu kapan harus berkata "tidak", meskipun semua orang berkata "ayo ikut".

Contoh Fenomena Joget-Joget Berjilbab di Acara Umum

Di banyak tempat, terutama saat perayaan kemerdekaan atau acara kampung, kita sering menyaksikan pemandangan seperti ini : Perempuan berjilbab ikut joget di atas panggung, Kostum yang ketat dan tidak syar’i atas nama “fashion acara”, Interaksi bebas dengan lawan jenis dan lain sebagainya. Padahal Rasulullah  Saw. bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, Al-Libas, 3512. Al-Albany berkata dalam Shahih Abu Dawud, Hasan Shahih no. 3401)

Ini bukan sekadar soal ikut-ikutan, tapi soal kehilangan identitas sebagai seorang muslimah yang seharusnya membawa cahaya Islam dalam setiap sikap.

Cara Mengatasi Pergaulan Negatif untuk Muslimah

Agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah, berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan :

  • Pahami makna hijab secara menyeluruh karena hijab bukan hanya kain penutup, tapi perisai keimanan dan identitas.
  • Pilih lingkungan yang menjaga iman yaitu berteman dengan mereka yang saling menguatkan dalam kebaikan.
  • Berani katakan “Tidak” saat dihadapkan pada ajakan yang tak sesuai syariat dan tegaslah menjaga prinsip
  • Isi waktu dengan kegiatan positif seperti lomba Islami, kajian, nasyid, drama dakwah, atau aksi sosial
  • Dekatkan diri dengan al-Qur’an dan Majelis Ilmu karena Ilmu akan memperkuat iman dan memperjelas arah hidup.

     Hijabmu Cermin Hati, Sikapmu Cermin Iman

Menjadi muslimah bukan sekadar menutup aurat, tapi juga menjaga sikap dalam setiap suasana. Kita bukan hanya representasi pribadi, tapi juga wajah Islam di tengah masyarakat. Maka jangan sampai pergaulan yang bebas menodai cahaya iman yang telah Allah berikan.

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fussilat: 30)

 

 

 Wallahu a'lam Bishawab...


Penulis               : Fadhilah

Sumber gambar :  Noor-e-Islam