Senin, 28 Juli 2025

6 Langkah Mengatasi Kenakalan Anak dari Beberapa Ayat Al-Qur'an

6 Langkah Mengatasi Kenakalan Anak dari Beberapa Ayat Al-Qur'an

Kitadankata.com -- Anak adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dan dididik sebaik mungkin. Dalam proses tumbuh kembangnya, anak tidak lepas dari kesalahan dan kenakalan. Namun, kenakalan anak bukan semata-mata bentuk pembangkangan, melainkan bagian dari proses belajar dan mencari jati diri. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting dalam membimbing anak dengan penuh kesabaran, pengertian, dan pendekatan yang Islami.

Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup, memberikan banyak petunjuk tentang cara mendidik anak dengan benar. Ayat-ayat Al-Qur’an tidak hanya menekankan aspek ketauhidan, tetapi juga menyentuh aspek psikologis, emosional, dan moral anak. Berikut adalah enam langkah yang bisa diambil orang tua untuk mengatasi kenakalan anak berdasarkan petunjuk dari ayat-ayat Al-Qur’an.

Ajarkan anak agar mencintai Al-Qur'an

1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

"(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”  (QS. Luqman: 13)

Langkah pertama yang paling mendasar adalah memperkenalkan anak kepada Allah. Pengenalan ini bukan sekadar secara lisan, tetapi juga dengan memberikan pemahaman bahwa segala perbuatan anak dilihat oleh Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban. Ketika anak mengenal Allah sebagai Tuhan Yang Maha Melihat, akan tumbuh kesadaran dalam dirinya untuk bersikap hati-hati dan berperilaku baik.

2. Memberikan Teladan dalam Akhlak

...لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu…" (QS. Al-Ahzab: 21)

Anak-anak adalah peniru. Mereka belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat dibandingkan dengan apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, sebelum menuntut anak berperilaku baik, orang tua harus terlebih dahulu menjadi contoh dalam akhlak, kesabaran, ucapan, dan tindakan. Jika orang tua mudah marah, kasar, atau tidak menepati janji, anak akan menirunya secara tidak langsung. Keteladanan adalah pendidikan yang paling efektif.

3. Membiasakan Shalat dan Disiplin Sejak Kecil

...وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ

"Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya…" (QS. Ta-Ha: 132)

Shalat adalah tiang agama sekaligus sarana untuk mendidik jiwa. Anak yang dibiasakan shalat sejak kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tertata, terkontrol, dan tahu waktu. Mengajarkan shalat bukan hanya memberi perintah, tetapi juga mendampingi, memberi contoh, dan mengapresiasi usaha anak dalam beribadah. Ketika anak terbiasa dengan shalat, dia akan lebih mudah diarahkan dan akan mengerjakan shalat tanpa diperintah.

Tanamkan akhlak yang baik untuk anak-anak

4. Mendidik dengan Hikmah dan Kasih Sayang

...اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik…" (QS. An-Nahl: 125)

Ketika anak berbuat salah atau bertingkah nakal, hindarilah teguran dengan amarah yang meledak-ledak. Al-Qur’an mengajarkan bahwa ajakan dan teguran sebaiknya dilakukan dengan hikmah, yaitu bijaksana sesuai kondisi dan kemampuan anak, serta dengan mau'izhah hasanah atau nasihat yang lembut. Anak lebih mudah menerima nasihat yang disampaikan dengan empati dibanding dengan cacian. Hukuman boleh saja diberikan, tapi harus proporsional dan bertujuan mendidik, bukan dengan melampiaskan emosi.

5. Melindungi Anak dari Lingkungan Buruk

...يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…" (QS. At-Tahrim: 6)

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Orang tua tidak boleh lepas tangan terhadap pergaulan, tontonan, dan kebiasaan anak. Menjaga anak dari konten yang merusak moral, teman-teman yang memberi pengaruh buruk, serta kebiasaan buruk di rumah adalah bentuk tanggung jawab dalam melindungi keluarga dari kerusakan. Orang tua harus hadir sebagai pengawas yang aktif namun tetap bijak. 

Mendidik anak dengan penuh kasih sayang

6. Mendoakan Anak Secara Konsisten

 رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)

Doa adalah senjata orang tua yang paling ampuh. Ketika anak sulit diarahkan atau masih menunjukkan perilaku nakal, jangan pernah berhenti mendoakan mereka. Doa yang tulus dan konsisten, terutama di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam, dapat menjadi sebab terbukanya pintu hidayah bagi anak. 


Mendidik anak adalah tanggung jawab yang penuh tantangan, tetapi juga penuh pahala jika dijalani dengan ikhlas dan mengikuti petunjuk Al-Qur’an. Anak yang nakal bukanlah anak yang gagal, tetapi justru ladang perjuangan bagi orang tua untuk menunjukkan ketulusan, kesabaran, dan kasih sayang yang sejati. Semoga enam langkah yang digali dari ayat-ayat Al-Qur’an ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi setiap orang tua dalam mendidik generasi yang lebih baik, berakhlak mulia, dan dekat dengan Allah SWT.


Penulis: A'yun