Kitadankata.com -- Allah SWT berfirman dalam surat Taha ayat 114
. . . وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا
Pendidikan selalu berubah seiring zaman. Dulu, belajar di pesantren maupun di sekolah bukan hal yang mudah. Disiplin keras, bahkan hukuman fisik dianggap biasa. Seorang santri bisa di pukul rotan karena salah membaca. Namun dari situ, lahirlah para ulama besar dan pemimpin bangsa.
Imam Syafi'i pernah berkata:
"Barang siapa yang tidak merasakan pahitnya belajar walau sesaat, maka ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya."
Namun zaman telah berubah. Hari ini, memukul bisa dianggap kekerasan dan dibawa ke ranah hukum. Apakah ini berarti pendidikan menjadi lunak? Tidak selalu. Justru ini menjadi tantangan bagi para guru, orang tua, dan pelajar untuk menemukan cara belajar yang tetap tegas namun manusiawi, tetap berisi tapi tidak melukai.
Mendidik di Zaman yang Berbeda
Dulu, belajar adalah perjuangan berat dan disiplin tinggi. Sekarang, tantangannya bukan lagi soal rotan, tapi gadget, overload informasi, dan rendahnya fokus. Jika dulu tantangannya datang dari luar, sekarang datang dari dalam: malas, menunda-nunda, mudah terdistraksi.
Ibnu Qayyim Al-Jauzi mengatakan:
"Ilmu tidak akan bisa diraih dengan tubuh santai."
Ini menegaskan bahwa meski zaman sudah berubah, semangat perjuangan tetap harus sama. Kita tidak lagi butuh rotan, tapi kita tetap butuh komitmen, rasa malu pada kebodohan, dan kesungguhan hati dalam mencari ilmu.
Belajar Tidak Pernah Terlambat
Solusi Pendidikan Masa Kini: Tegas, Lembut, dan Relevan
Ilmu itu Cahaya Bukan Beban
“Dia
(Allah) menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang
dianugerahi hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 269)
Setiap zaman punya tangtangannya sendiri. Dulu tantangannya fisik, sekarang tangtangannya mental dan teknologi. Tapi semangat mencari ilmu tetap tidak berubah: butuh kesungguhan, keikhlasan, dan konsistensi.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Bahkan tidak belajar di zaman seperti ini (saat semua kemudahan tersedia) justru adalah sebuah kerugian yang besar.
Wallahu a'lam bishawab...
Penulis : Zakiaaa