Jumat, 01 Agustus 2025

Usia Boleh Menua, Semangat Tetap Membara: Belajar Al-Qur’an untuk Hidup Lebih Bermakna

Kitadankata.com -- Waktu terus berjalan. Rambut yang dahulu hitam kini mulai memutih. Langkah kaki tak lagi sekuat dahulu. Namun di balik tubuh yang mulai renta, semangat bisa tetap menyala. Terutama ketika hati terpanggil untuk mendekat kepada Kalamullah (Al-Qur’an), petunjuk hidup yang tidak lekang oleh zaman. 

Belajar Al-Qur’an bukan hanya untuk anak-anak atau generasi muda. Ia adalah jalan kehidupan yang terbuka untuk siapa saja, di usia berapa pun. Dan bagi mereka yang telah menua, justru Al-Qur’an menjadi oase penyejuk jiwa, menjadi teman setia di kala sunyi, serta menjadi cahaya menuju akhir yang husnul khatimah.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi.

Ayat ini menjadi motivasi bahwa setiap langkah dalam mendekati Al-Qur’an, meski usia tak lagi muda adalah investasi akhirat yang tak akan merugi.

Menua Adalah Fase, Belajar Adalah Pilihan

Tidak ada manusia yang bisa menolak tua. Tapi semua bisa memilih: apakah ingin mengisi sisa usia dengan penyesalan atau makna?

Belajar Al-Qur’an di usia senja bukan soal ingin menjadi ahli baca atau hafizah dalam waktu singkat. Tapi soal bagaimana hidup ini tidak berlalu begitu saja tanpa menyentuh petunjuk Ilahi. Karena sungguh, satu ayat yang dibaca dengan keikhlasan bisa lebih bernilai dari harta dunia yang fana.

Kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Maka belajar Al-Qur’an hari ini, sekecil apa pun langkahnya, adalah bentuk kesiapan menyambut pertemuan dengan Sang Pencipta.

Hidup Lebih Bermakna dengan Al-Qur'an di Hati

Banyak yang mengatakan bahwa di usia tua, hidup terasa sepi. Anak-anak sibuk dengan kehidupannya, dan waktu terasa lambat berlalu. Namun bagi mereka yang dekat dengan Al-Qur’an, hari-hari justru terasa lebih hidup.

Setiap lantunan ayat adalah pengingat. Setiap pengulangan bacaan adalah dzikir. Dan setiap pemahaman terhadap makna ayat, membuka lembaran baru dalam melihat hidup dari kacamata akhirat.

Belajar Al-Qur’an bukan hanya menjadikan seseorang lebih pandai, tapi juga lebih tenang, lebih bijak, dan lebih siap menghadapi takdir dengan tawakal.

Nyala Semangat di Usia Senja

Pinterest

Usia boleh menua, tapi hati tetap bisa muda. Semangat untuk belajar, berubah, dan mendekat kepada Allah harus terus dibangun. Dan salah satu cara terbaiknya adalah melalui Al-Qur’an.

Jangan takut terlambat. Jangan malu memulai. Karena setiap langkah yang diambil untuk belajar Al-Qur’an adalah bukti bahwa kita ingin hidup lebih baik, lebih bermakna, dan lebih dekat dengan surga-Nya.

Semoga Allah mudahkan setiap langkah kita untuk terus belajar, hingga akhirnya wafat dalam keadaan mencintai dan dicintai oleh Al-Qur’an. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

Wallahu 'alam bishawab . . . 


Penulis : Zakiaaa